Minggu, 17 Oktober 2010

Fenomena Otak Tengah

Ketika orang-orang jenius berkumpul, mereka saling bertanya mengapa ada orang yang jenius seperti mereka, tapi mengapa pula ada orang yang tidak jenius. Setelah melakukan penelitian, akhirnya merekla menemukan bahwa pada orang-orang biasa otak tengahnya tertidur.

 Apa itu otak tengah ?


Otak tengah merupakan bagian atas batang otak. Semua berkas serabut saraf yang membawa informasi sensori sebelum memasuki talamus akan melewati otak tengah. Otak tengah manusia adalah otak yang dominan pada saat berupa janin di kandungan ibu. Dengan berkembangnya nalar dan kemampuan lain, maka otak tengah ini menjadi tidur atau non aktif. Otak tengah adalah bagian otak yang cukup besar pada saat manusia masih berupa janin. Setelah memasuki masa dewasa, otak tengah menjadi semakin kecil dan kurang dominan.



Pada anak umur 5 - 15 tahun otak tengah ini dapat diaktifkan (dirangsang). Otak tengah yang lebih aktif dapat memancarkan gelombang otak dengan lebih kuat dibandingkan dengan otak tengah yang belum diaktifkan (dirangsang). Otak tengah yang aktif juga dapat menjadi penyeimbang perkembangan antara otak kanan dan otak kiri. Seseorang dapat mempergunakan otaknya dengan lebih leluasa. Kapasitas memori dikontrol oleh otak tengah. Memori akan lebih mudah dilatih dan dikembangkan. Daya ingat dari anak akan menjadi lebih baik dan anak dapat dilatih menjadi Photographic Memory.

Aktivasi Otak Tengah
 
Aktivasi otak tengah adalah  suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak. Teori penggunaan otak tengah sebenarnya telah banyak dilakukan pada banyak negara negara di Asia terutama Jepang. Jepang telah lama melakukan praktek aktivasi otak tengah pada anak-anak. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengah akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak tengahnya belum di aktivasi.

Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup. Pada dasarnya, gelombang tersebut terletak di bawah hidung. Hanya mampu mendeteksi benda yang terletak sedikit di bawah hidung.

Latihan yang teratur dapat membuat sang anak menjadi lebih kuat dan mampu melihat benda yang terletak lebih tinggi lagi. Bahkan ada beberapa anak yang dapat medeteksi sampai 360 derajat. Hal itu berarti mereka dapat mendeteksi benda yang terletak di belakang, atas dan semua arah.

Cara Mengaktifkan Otak Tengah

Kegiatan dengan mata tertutup adalah suatu kegiatan yang paling nyata  dan dapat dilihat. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengahnya (Mid Brain Activated) dapat mempunyai kemampuan luar biasa.

Metode belajar dengan mata tertutup terbukti efektif untuk mengaktifkan Otak Tengah. Christofle (9 thn) misalnya, setelah mengikuti training aktivasi otak tengah, dapat mengurutkan seluruh kartu remi sesuai dengan angka, warna dan bentuk gambar kartu dengan mata tertutup. Ia dapat mempergunakan indra raba untuk melihat pola dan warna lengkap dengan angka hanya dengan penglihatan kulit (Skin Vision).

Kemampuan lain yang dapat dilakukan oleh anak-anak ini adalah berjalan dengan mata ditutup, tanpa menabrak. Dilakukan percobaan pada seorang anak yang berjalan dengan mata ditutup kain. Seseorang sengaja menghalangi jalan didepannya. Dia serta merta dapat menghindari rintangan tersebut tanpa menyentuhnya. Seorang anak bahkan dapat mengenali ayahnya diantara kerumunan orang-tua lainnya, tanpa menyentuh dan mendengar suaranya.
Pada tingkatan yang lebih lanjut seorang anak diharapkan dapat ‘melihat’ benda dibalik tembok atau didalam kotak. Ia bahkan dapat menghitung uang yang terdapat dalam dompet seeorang di hadapannya tanpa orang tersebut mengeluarkan dompetnya. Jika seorang anak rajin melatih fungsi otak tengahnya bahkan dia dapat mengharapkan membaca dokumen yang terletak dalam posisi tertutup.

Kemampuan prediksi (memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa saat kemudian) adalah kemampuan yang lebih tinggi yang dapat di miliki oleh seorang anak. Seorang anak yang telah mendapat aktivasi otak tengah dapat ‘menduga’ kartu apa yang akan muncul pada saat orang tersebut masih mengocok kartunya. Begitu selesai mengocok, dan memilih sebuah kartu, orang tersebut mengambil sebuah kartu yang ternyata tepat seperti ‘dugaan’ sang anak tersebut.




Hubungan antara Metode Belajar Menutup Mata dan Aktivasi otak tengah

Nama “Metode Belajar Menutup Mata” diambil dari sebuah fenomena yang dapat dihasilkan setelah midbrain diaktifkan. Berarti bahwa anak tersebut dapat belajar dengan menutup mata. Tetapi bila ditambah sebuah kata “metode”, maka artinya sama sekali berbeda. “Metode Belajar Menutup Mata” memberikan kesan yang salah bagi banyak orang; bahkan ada beberapa yang salah mengartikan. Banyak orangtua menanyakan bahwa anak memiliki mata kenapa tidak digunakan malahan belajar sambil menutup mata; sepertinya agak melawan alam atau aliran sesat. Arti yang dimaksudkan adalah “metode” “belajar menutup mata” ini cukup efektif; semenjak itu, anak tidak perlu menggunakan mata dalam belajar; bahkan “memejamkan mata” dalam menjalani hidupnya.

Sebenarnya, tujuan akhir setelah midbrain diaktifkan bukanlah meminta orang untuk belajar sambil menutup mata atau memejamkan mata dalam menjalani hidup, tetapi membantu anak-anak memasuki kondisi terbimbing mifbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata membantu anak memasuki interbrain. Setelah terbiasa menggunakannya, tidak perlu menutup mata juga dapat menggunakan midbrain; yaitu dengan membuka mata juga dapat mengembangkan keseimbangan otak kanan dan otak kiri; sehingga otak kanan dan otak kiri berkembang secara seimbang.

Nah, adakah diantara kalian yang otak tengahnya telah aktif ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar