Sabtu, 18 September 2010

Sidik Jari vs Kapasitas Otak

Bagaimana sidik jari bisa menggambarkan kemampuan terpendam seseorang ? Ayu S. Sadewo, koonsultan dan psikolog dariPT. Duta Pelita Insani (dPi) Consluting yang mempraktekan Fingerprint Test mengatakan, sebenarnya ini bukanlah hal yang aneh.
"Yang penting diketahui, finger print test bukanlah ilmu tebak-tebakan atau sulap karena ada dasar teori dan penelitian yang mendasari dilakukannya analisa sidik jari, untuk menggambarkan kemampuan seseorang," terang Ayu.

Finger print test sebenarnya sudah mulai diteliti sejak beberapa ratus tahun lalu. Pada tahun 1823, oleh John E. Purkinje dirumuskan tiga pola utama (busur, pusaran, dan lengkung) dan 9 pola dasar sidik jari, berdasarakan penelitian yang dilakukannya.

Finger Print Test

Konon, sidik jari yang terbentuk ketika manusia masih berusia 13 minggu di dalam kandungan, berkaitan erat dengan kode genetikyang diwarisi dari orang tua. Kode genetik ini lalu berkombinasi menjadi sesuatu yang unik, dan menjadikannya tak sama satu dengan yang lain.

Sehingga tak heran, keunikan ini juga dijadikan alat identifikasi seseorang melalui sidik jari. Oleh karena erat kaitannya dengan identifikasi genetik, yang juga mempengaruhi pembentukan komposisi tubuh lainnya, pola jari ini lalu dikaitkan dengan komposisi otak.


Tentu saja pembentukan komposisi otak juga dipengaruhi kode genetik. Melalui sejumlah penelitian lalu dirumuskan jumlah alur-alur, pola dasar sidik jari, dan bilah tangan seseorang yang menggambarkan kemampuan yang dumilikinya.

 Contoh Sidik Jari

Kiri dan kanan kok beda ?

Lalu bagaimana sidik jari menggambarkan bakat secara akurat ? Berdasarkan TNGF (Total Nerve Growth Factor), dari pola sidik jari dan telapak tangan dapat dilakukan penghitungan mulai jumlah alur, pola sidik jari, hingga sudut pola segitiga telapak tangan (ATD) yang menggambarkan kemampuan belajar sel dan belahan otak.

Berdasarkan TNGF ini jugalah dapat dirumuskan dominasi kemampuan otak kiri dan kanan. Menurut teori, telapak tangan kiri menggambarkan kemampuan otak belahan kiri.

Otak kanan-kiri

Seberapa banyak nilai yang didapat dari penghitungan sudut pola segitiga telapak tangan akan menggambarkan dominasi belahan otak mana yang lebih banyak berperan dalam diri seseorang.

Sebagaimana diketahui, belahan otak kanan lebih banyak bertanggun jawab pada kemampuan pengelolaan emosional. Pada bagian ini kemampuan intuisi juga ditentukan. Sehingga proses kreatif, selera (seni), nalar, berpikir secara abstrak, berpikir menyeluruh, dan sejenisnya sangat mempengaruhi kemampuan.

Tak heran jika orang yang didominasi otak kanan lebih berbakat dalam bidang seni musik, kreatif visual, seni rupa, dan sosial. Sedangkan orang yang didominasi belahan otak kiri lebih banyak mempengaruhi kemampuan logika, matematika, koordinasi tubuh, ingatan, hingga identifikasi terhadap warna, bahasa, dan pengamatan.

Orang dengan dominasi otak kiri lebih berbakat di bidang pengetahuan, kemampuan bahasa (penguasaan bahasa asing), berhitung, juga olahraga.

Dengan ditemukannya dominasi belahan otak kanan-kiri ini, lalu dihitung potensi yang lebih menonjol berdasarkan sidik jari. Sehingga ditemukan bakat yang lebih dominan. Dan analisa yang dibuat akan lebih spesifik pada bakat tertentu yang dimiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar